“Artificial Intelligence (Al) Dalam Dunia Jurnalisme Peluang Atau Ancaman ?”
(Karya; Ina Yatun Khoiriyah)
Di era Society 5.0 saat ini, perkembangan teknologi telah membawa dampak yang cukup siginifikan bagi manusia, salah satu bentuk teknologi yang saat ini sedang berkembang pesat adalah kecerdasan buatan atau yang di sebut dengan Artificial Intelligence (Al). Al merupakan suatu teknologi yang di buat oleh manusia yang dapat menirukan kegiatan manusia dan memiliki kerangka berfikir layaknya manusia dalam menjalankan suatu pekerjaan (Fahrudin, 2018). Melalui perkembangan tersebut, Artificial Intelligence mulai di terapkan hampir semua aspek kehidupan manusia, termasuk dalam aspek jurnalisme. Sebuah media massa yang menjadi wadah penyebaran informasi dari media konvensional seperti media cetak hingga media elektronik dan media online ( internet ) kini juga harus menyesuaikan perkembangan teknologi dengan menggunakan Artificial Intelligence. Seperti apa peran Al dalam dunia jurnalime ?
Dalam jurnal yang berjudul “Jurnalisme Robot Dalam Media Daring Beritagar.id” ( 2018 ), mengungkapkan bahwa penulisan berita sebagai produk jurnalisme saat ini dapat di lakukan oleh robot. Berdasarkan penelitian sebelumnya, di sebut sebagai Jurnalisme robot karena robot mampu menulis berita berdasarkan algoritma yang di progam jurnalis ( Clewall dan Latar Dalam Kim dan Kim, 2016 ). Cara kerja jurnalis robot yaitu dengan mengidentifikasi kecenderungan ( trend ) atau pola dan mempublikasikan artikel dalam format tertentu. Fakta bahwa media daring Beritagar.id menjadi media pertama di Indonesia yang menggunakan pemakaian Artificial Intellegence (Al) dalam proses produksi berita seperti mengumpulkan data, menulis berita, hingga memuat berita sendiri pada lamannya tanpa bantuan manusia. Di sisi lain peran jurnalis tetap ada oleh redaksi yang berfungsi menyunting dan menceritakan kembali kepada pembaca informasi secara keseluruhan dan melakukam verifikasi serta melengkapinya dari sumber lain yang kredibel, dengan kata lain peran jurnalis masih di butuhkan dalam produk teknologi automasi yang di gunakan oleh media.
Keberadaan Artificial Intellegence akan dapat menjadi peluang sekaligus ancaman dalam dunia jurnalisme. Peluang besar akan muncul seiring dengan perkembangan Al di Indonesia bagi sumber daya manusia yang cerdik dalam membidik peluang. Sebaliknya, Al akan menjadi ancaman bagi sumberdaya manusia yang hanya mampu bekerja sesuai dengan petunjuk atau perintah yang sudah ada sebelumnya. Namun munculnya AI menjadi ancaman baru bagi jurnalis-jurnalis di dunia karena para jurnalis tidak perlu lagi langsung terjun ke lapangan untuk mencari suatu berita yang sedang terjadi atau terbaru di negara lain, karena AI bisa mendapatkan sumber berita di manapun. Namun di sisi lain hadirnya AI juga memberikan peluang baru dan strategi baru yang mengimplementasikan penghematan waktu, tenaga dan produksi konten, contohnya saja artikel berita dapat di tulis oleh AI dengan baik dan sempurna, sehingga jurnalis professional hanya bertugas sebagai editor dalam artikel tersebut. AI juga menggunakan algoritma baru untuk menganalisis data yang membantu para jurnalis dalam menganalisis secara lebih cepat dan akurat. Dengan menggunakan algoritma dan teknik machine learning yang tujuannya para jurnalis dapat memproses data temuannya lebih mendalam dan lebih kritis.
Kesimpulannya AI sangat memiliki potensi besar dalam membawa perubahan yang signifikan bagi industri jurnalistik, memberikan ancaman sekaligus peluang bagi dunia jurnalistik maka dari itu sebagai generasi masa depan, sebagai agent of change dan control social, Mahasiswa harus dapat memperhatikan beberapa kompetensi penting dalam mempersiapkan hidup berdampingan bersama Artificial Intellegence. salah satunya yaitu
- Kompetensi Manajemen Resiko ( Risk Management )
Kemampuan menciptakan pekerjaan dengan mengidentifikasi resiko dari AI, prioritas resiko terhadap AI, perencanaan respon dari AI dan penilaian kuantitatif dan kualiatif terhadap resiko dari AI.
- Analytical Skill
Kompetensi analitik akan dapat membantu seseorang dalam membuat keputusan tentang suatu pekerjaan yang melibatkan AI agar dapat di kembangkan secara konsisten dan terorganisir.
- Active Learning
Kemampuan berkomitmen untuk aktif belajar mengembangkan kompetensi yang telah di miliki. hal ini berkaitan dengan kondisi bisnis dan teknologi yang selalu berubah-ubah sehingga persaingan tidak menentu di harapkan mampu beradapatasi terhadap lingkungan sosial yang dinamis.
Demikianlah, beberapa kompetensi tersebut dapat di terapkan dalam hidup di era Society 5.0 dan dapat berdampingan dengan kemajuan teknologi Artificial Intellegence ( AI) dengan berbagai peluang dan ancaman yang akan selalu ada maka dapat di minimalisir dengan persiapan yang sebaik-baiknya dan mempunyai sumber daya manusia yang unggul dan memiliki kompetensi di bidangnya.
Referensi
Adiwidia – Vol. 01 No. 2 Mei 2022, 86-99
Sri Oktika Amran & Irwansyah (2018) “Jurnalisme Robot dalam Media Daring Beritagar.id”, Iptek-Kom, Vol. 20 No. 2, Desember 2018: 169-182
Algooth Putranto & Arsa Widitiarsa Utoyo (2022) “Praktik Jurnalisme Robot sebagai Akhir Profesi Jurnalis”, Jurnal Mahardika
Iis Saidah (2021) “Model Industri Bisnis Media Massa Pada Era Perkembangan Artificial Intelligence (Ai) Di Indonesia”, Linimasa : Jurnal Ilmu Komunikasi Volume 4, No. 1, Januari, 2021