Menelisik Wisata Sepeda Air di Kebun Binatang Surabaya

Salah satu destinasi wisata populer di Surabaya, Kebun Binatang Surabaya (KBS) berupaya sebaik mungkin untuk mempertahankan daya tariknya. KBS didirikan pada 31 Agustus 1916 oleh H.F.K Kommer, seorang jurnalis yang memiliki hobi mengumpulkan binatang. Pernah menjadi kebun binatang dengan koleksi hewan terlengkap se-Asia Tenggara pada tahun 1957 hingga 1970, hingga kini KBS masih mempertahankan eksistensinya sebagai wisata edukatif satwa yang menyenangkan, mulai dari menambah koleksi satwa, fasilitas, hingga wahana.

Sebagai objek wisata, tak lengkap rasanya jika tidak dilengkapi dengan wahana  menyenangkan untuk dinikmati para pengunjung. Salah satu wahana yang tersedia di KBS adalah wahana sepeda air, meskipun wahana ini banyak ditemukan pada destinasi wisata lainnya, namun tetap menjadi pilihan yang menarik. Salah satu petugas KBS, Raihan, mengungkapkan bahwa wahana sepeda air merupakan salah satu wahana yang ramai dikunjungi, mulai dari anak-anak, remaja, hingga keluarga. Ia menjelaskan bahwa wahana tersebut buka mulai pukul 08.00 hingga 16.00 WIB dengan harga per satu orang Rp. 15.000, ia juga menambahkan bahwa wahana ini lebih ramai dikunjungi pada akhir pekan, libur nasional, dan liburan panjang.

Dibandingkan dengan wahana dan fasilitas edukatif lainnya yang tersedia di KBS, wahana sepeda air sebenarnya terlihat biasa saja. Dengan harga tersebut, pengunjung hanya diperkenankan untuk memutari rute wahana air sebanyak satu kali saja, kalau sedang sepi sebanyak dua kali. Tidak ada keunggulan yang menonjol seperti melewati rute kandang binatang, papan informasi yang menjelaskan flora dan fauna di sekitar rute, hanya sekedar semak-semak saja. Apalagi wahana ini tidak menjamin keamanan diri atau barang yang dibawa pengunjung, seperti sabuk pengaman yang tersedia di sepeda air, atau penitipan barang. Petugas wahana hanya mengingatkan jangan sampai ada barang yang jatuh saat menaiki wahana tersebut, sehingga jika ada barang milik pengunjung yang terjatuh ke dalam air, hal tersebut dianggap sebagai kelalaian pengunjung yang kurang berhati-hati dan abai atas peringatan dari petugas. Meskipun dalam wawancara bersama Raihan mengatakan bahwa kasus tersebut jarang terjadi, hal ini seharusnya tetap menjadi perhatian bagi pihak wahana, mengingat banyak kalangan anak-anak dan keluarga merupakan salah satu langganan wahana tersebut.

Menciptakan objek wisata yang edukatif dan menyenangkan memang akan memiliki daya tarik tersendiri, khususnya bagi masyarakat Surabaya dan sekitarnya. Namun aspek keamanan juga masih perlu diperhatikan, selain keamanan antara satwa dan manusia, alangkah baiknya jika perlu memperhatikan keamanan pengunjung saat menikmati wahana. Kurang bijak rasanya jika fasilitas keamanan di wahana hanya akan ditingkatkan menunggu adanya hal yang tidak diinginkan terjadi terlebih dahulu, jangan sampai pengunjung yang seharusnya menikmati dan mempelajari satwa di KBS menjadi sial karena keamanan wahana yang kurang memadai.

Penulis : Ahmad Hisyam Mubarok & Abdur Rozak

Editor : Bayu