Pelangi Tak Diundang

Hai perkenalkan namaku senja, aku selalu dinanti banyak orang karena
keindahanku. Meskipun aku hanya muncul sesaat dan menghilang tetapi
besok aku akan tetap kembali hadir tanpa ada yang berbeda.

Pada suatu hari aku ingin menghiasi kota yang penuh dengan gedung
pencakar langit, mengingat bahwa hari ini sangat spesial membuat ambisiku
makin menggebu-gebu dan tidak sabar untuk menunjukkan keindahanku lagi,
aku sudah mempersiapkan diriku dan tetap yakin aku akan dilirik oleh
seluruh penduduk kota yang setia menikmati keindahanku. Aku mulai
berubah menjadi jingga dan bersiap mewarnai sore kota metropolitan ini.

Tiba-tiba langit mulai gelap dan awan hitam menghalangiku, aku terkejut
karena ini semua di luar dugaanku. Dia adalah hujan yang bersiap
menggangguku, dia mulai membuat butiran air yang memudarkan jinggaku
dan aku berkata kepada hujan

Aku : “Hujan!!! mengapa engkau menghalangi aku ?, ini waktuku
menunjukkan eksistensiku.”
Hujan : “Ohh pelangi.. coba pikirkan lihatlah kota ini, apakah kamu tidak
sadar bahwa cahayamu hanya menambah panasnya kota yang tidak pernah di inginkan ini ?.”
Aku : “tetapi bisakah engkau hadir tanpa bertemu denganku ?”
Hujan : “Sudah waktuku menunjukkan kepadamu bahwa hadirmu tanpa aku hanya akan membakar kota yang penuh polusi ini”
Aku : “Tidakkah bisa hadirmu menunggu aku terbenam nanti ?”
Hujan : “Sia-sia jika aku hadir ketika panasmu sudah tak ada dan hanya
akan membuat penduduk kota kedinginan”

Di tengah percakapan itu tiba-tiba muncul kilauan warna merah, kuning,
hijau, dan biru sedang membentuk formasi melengkung. dia adalah pelangi
yang merupakan kombinasi warna indah di antara perseteruan senja
dengan hujan. Pelangi dengan nada lembut berkata;

Pelangi: “Ada apa ini kok ribut-ribut ?”
Aku : “Ini loh Hujan tiba-tiba datang menggangguku ketika aku mulai
menunjukkan keindahanku di mata penduduk kota”Hujan : “He senja sadarkah kau, hadirmu hanya menambah panasnya kota ini”
Pelangi : “Tenang.. mengapa kalian sama sama egois ?, Eksistensi kalian
apakah selalu memberikan ketenangan kepada penduduk kota ?.

Mendengar kata-kata itu senja dan hujan mulai berpikir apa yang salah di
antara mereka. Beberapa saat kemudian, pelangi pun melanjutkan
pembicaraan nya.

Pelangi: “Sekarang lihatlah aku muncul karena apa ?, Aku muncul sebab
kehadiran kalian yang muncul bersamaan. Lantas apa yang membuat kalian
bertengkar ?. Apakah kalian tidak menyadari hal ini, perhatikan kita saat
ini membentuk formasi berwarna dan dilihat oleh seluruh penduduk kota,
apakah kalian tidak bangga ? kita di sini mewarnai langit yang sebelumnya
penuh asap dari cerobong pabrik, tetapi kita bisa menggantikan nya dengan
kilauan indah kebersamaan kita di sore ini..”

Senja dan hujan mulai menyadari hal itu, akhirnya mereka saling
memaafkan dan berkolaborasi mewarnai langit sore yang sangat indah pada
hari itu. Setelah kejadian tersebut mereka bisa menunjukkan eksistensi
dengan damai dan selalu berkolaborasi di saat-saat tertentu untuk
memunculkan pelangi yang indah di langit kota metropolitan ini.

TAMAT….

Karya; Airlangga Sandy Saputra (Anggota Aktif UKM-F Riset 2021)